Settings
Light Theme
Dark Theme

Market Mayhem: Budi's Fiery Misadventure

Market Mayhem: Budi's Fiery Misadventure
Mar 15, 2024 · 18m 24s

Fluent Fiction - Indonesian: Market Mayhem: Budi's Fiery Misadventure Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/market-mayhem-budis-fiery-misadventure/ Story Transcript: Id: Di sebuah sudut pasar tradisional Indonesia yang ramai,...

show more
Fluent Fiction - Indonesian: Market Mayhem: Budi's Fiery Misadventure
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/market-mayhem-budis-fiery-misadventure

Story Transcript:

Id: Di sebuah sudut pasar tradisional Indonesia yang ramai, Budi, Anita, dan Rizky baru saja selesai melakukan olahraga pagi.
En: In a bustling corner of a traditional Indonesian market, Budi, Anita, and Rizky had just finished their morning exercise.

Id: Udara pagi yang segar dan semilir angin membuat mereka memutuskan untuk jalan-jalan mencari sesuatu yang bisa memuaskan perut mereka yang sudah keroncongan.
En: The fresh morning air and gentle breeze led them to decide to take a stroll and find something to satisfy their growling stomachs.

Id: Pasar itu penuh dengan warna dan aroma yang menggoda.
En: The market was full of enticing colors and aromas.

Id: Para pedagang memajang dagangan mereka dengan bangga: sayur-mayur segar, buah-buahan tropis yang warna-warni, ikan dan daging-dagingan yang baru ditangkap dan dipotong, hingga aneka jajanan dan kue tradisional.
En: Vendors proudly displayed their merchandise: fresh vegetables, colorful tropical fruits, freshly caught and cut fish and meats, as well as a variety of traditional snacks and cakes.

Id: Anita yang paling mengenal pasar ini, menarik Budi dan Rizky ke lapak favoritnya.
En: Anita, being the most familiar with the market, dragged Budi and Rizky to her favorite stall.

Id: "Ayo, kita beli lontong sayur di sana.
En: "Let's buy some lontong sayur over there.

Id: Mak nyus!
En: It’s so delicious!"

Id: " Teriak Anita antusias.
En: Anita exclaimed excitedly.

Id: Budi dan Rizky menyetujui dan mereka bertiga melanjutkan langkah dengan perut yang berbunyi.
En: Budi and Rizky agreed, and the three of them continued with their hungry stomachs.

Id: Sambil menunggu, Budi yang mata penasaran itu berkeliling ke lapak lain sambil mengamati berbagai makanan.
En: While waiting, Budi, with his curious eyes, wandered to other stalls, observing various foods.

Id: Dalam keasyikannya, dia melihat sesuatu yang terlihat seperti snack manis berwarna-warni yang menjadi perhatian.
En: Engrossed, he noticed something that looked like colorful sweet snacks that caught his attention.

Id: "Hmm, snack apa ini ya?
En: "Hmm, what snack is this?

Id: Sepertinya enak!
En: It looks tasty!"

Id: " pikir Budi sambil mengambil satu dan tanpa ragu langsung menggigit besar.
En: thought Budi as he grabbed one and bit into it without hesitation.

Id: Sesaat kemudian, wajah Budi berubah drastis.
En: Moments later, Budi's face changed drastically.

Id: Matanya membesar, wajah merah padam, napas tersengal-sengal.
En: His eyes widened, his face turned bright red, and he gasped for breath.

Id: Ya ampun, itu bukanlah snack, tapi cabai rawit yang sangat pedas!
En: Oh my goodness, that wasn't a snack but a very spicy chili pepper!

Id: Anita dan Rizky yang tadinya sibuk memilih lontong sayur, langsung tertawa terbahak-bahak melihat kelucuan yang tidak terduga itu.
En: Anita and Rizky, who had been busy choosing lontong sayur, burst into laughter at the unexpected and amusing scenario.

Id: "Budi, kamu kira cabai rawit itu snack manis?
En: "Budi, did you really think that chili pepper was a sweet snack?"

Id: " tanya Anita sambil terus terkekeh.
En: asked Anita, still giggling.

Id: Rizky cepat-cepat mengambil air putih dari tasnya dan memberikannya kepada Budi seraya mencoba menahan tawa.
En: Rizky quickly took a bottle of water from his bag and offered it to Budi, trying to hold back his laughter.

Id: "Minumlah, Budi.
En: "Drink this, Budi.

Id: Itu akan membantu mengurangi pedas," katanya sambil menepuk-nepuk punggung Budi yang masih terbatuk-batuk.
En: It will help reduce the spiciness," he said, patting Budi's back as he continued to cough.

Id: Budi, yang masih mengepulkan asap dari telinganya karena pedas, akhirnya bisa tertawa juga.
En: Budi, still fanning the heat away from his tongue, eventually joined in the laughter.

Id: "Aku harusnya lebih memperhatikan," katanya sambil mengambil pelajaran dari kejadian itu.
En: "I should have been more attentive," he said, learning from the incident.

Id: Tak lama setelah kejadian itu, lontong sayur pun siap disajikan dan mereka bertiga duduk di sudut pasar, menikmati sarapan yang sederhana namun hangat dalam persahabatan.
En: Shortly after the incident, the lontong sayur was ready, and the three of them sat in a corner of the market, enjoying a simple yet warm breakfast among friends.

Id: Budi, yang masih merasakan panas di lidahnya, tentu saja melewatkan sambal pagi itu.
En: Budi, still feeling the heat on his tongue, certainly skipped the morning chili paste.

Id: Mereka tertawa, makan, dan berbagi kehangatan di pagi yang cerah.
En: They laughed, ate, and shared warmth on that bright morning.

Id: Sejak hari itu, setiap kali melewati lapak cabai rawit, Budi selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk berhati-hati.
En: From that day on, every time they passed by the chili pepper stall, Budi always reminded himself to be cautious.

Id: Dan tentu saja, Anita dan Rizky tidak akan membiarkan dia lupa akan insiden lucu itu.
En: And of course, Anita and Rizky would never let him forget that funny incident.

Id: Kisah ini menjadi cerita yang sering mereka tertawakan bersama setiap kali berkunjung ke pasar tradisional.
En: This story became a frequent source of laughter whenever they visited the traditional market.

Id: Dengan perut yang kenyang dan hati yang riang, mereka melanjutkan hari dengan penuh semangat.
En: With satisfied stomachs and joyful hearts, they continued their day with enthusiasm.

Id: Dan bagi Budi, kejadian itu tidak hanya menjadi pelajaran mengenal makanan, tapi juga mengingatkannya akan indahnya persahabatan yang ditemukan di sudut pasar tradisional yang ramai itu.
En: For Budi, the incident not only taught him about food but also reminded him of the beauty of the friendship found in that bustling corner of the traditional market.


Vocabulary Words:
  • exercise: olahraga
  • gentle: lembut
  • aromas: aroma
  • enticing: menggoda
  • merchandise: dagangan
  • stall: lapak
  • attention: perhatian
  • spicy: pedas
  • unexpected: tidak terduga
  • bottle: botol
  • reduce: mengurangi
  • incident: kejadian
  • laughter: tawa
  • scenario: skenario
  • cough: batuk
  • frequent: sering
  • chili: cabai
  • bustling: ramai
  • cautious: hati-hati
  • episode: episode
  • fanning: mengipasi
  • beautiful: indah
  • enthusiasm: semangat
  • traditional: tradisional
  • curious: penasaran
  • exclaimed: teriak
  • growling: keroncongan
  • Vendor: pedagang
  • spiciness: pedas
show less
Information
Author FluentFiction.org
Website www.fluentfiction.org
Tags

Looks like you don't have any active episode

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Current

Looks like you don't have any episodes in your queue

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Next Up

Episode Cover Episode Cover

It's so quiet here...

Time to discover new episodes!

Discover
Your Library
Search