Settings
Light Theme
Dark Theme
Podcast Cover

FluentFiction - Indonesian

  • Mistaken Baskets: A Recipe for Friendship

    3 MAY 2024 · Fluent Fiction - Indonesian: Mistaken Baskets: A Recipe for Friendship Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/mistaken-baskets-a-recipe-for-friendship/ Story Transcript: Id: Pagi itu matahari bersinar terang, di pinggiran kota di mana burung-burung berbincang riang. En: That morning, the sun shone brightly on the outskirts of town where birds chirped joyfully. Id: Di tengah keramaian, ada pasar tradisional yang ramai dengan pembeli dan penjual. En: Amidst the hustle and bustle, there was a bustling traditional market with buyers and sellers. Id: Siti, seorang perempuan yang baik hati dan gemar memasak, berjalan santai menuju pasar dengan keranjang bambu di tangannya. En: Siti, a kind-hearted woman who loved cooking, strolled leisurely towards the market with a bamboo basket in her hand. Id: Dia berniat membeli sayuran segar untuk membuat sup istimewa. En: She intended to buy fresh vegetables to make a special soup. Id: Sementara itu, Budi, laki-laki yang juga gemar bereksperimen dengan resep baru, tiba dengan keranjang yang sama, tetapi isinya buah-buahan yang manis dan segar. En: Meanwhile, Budi, a man who also enjoyed experimenting with new recipes, arrived with the same kind of basket, but it was filled with sweet and fresh fruits. Id: Budi ingin membuat salad buah yang lezat untuk keluarganya. En: Budi wanted to make a delicious fruit salad for his family. Id: Mereka berdua sibuk memilih bahan-bahan terbaik, tak menyadari bahwa nasib mereka akan berubah karena insiden kecil. En: Both of them were busy choosing the best ingredients, unaware that their fate would change due to a small incident. Id: Dalam kesibukan pasar yang penuh sesak, Siti dan Budi tanpa sengaja meletakkan keranjang mereka berdua di belakang kios sayur yang sama saat mereka membayar. En: In the crowded market, Siti and Budi accidentally placed their baskets behind the same vegetable stall while paying. Id: Tanpa memeriksa, mereka memegang keranjang yang salah ketika pergi. En: Without checking, they grabbed the wrong baskets when they left. Id: Di rumah, Siti terkejut melihat buah-buahan cerah teronggok di dalam keranjangnya. En: At home, Siti was surprised to see bright fruits piled inside her basket. Id: "Wah, ini bukan sayuran! En: "Wow, this is not vegetables!" Id: " pekiknya. En: she exclaimed. Id: Sedangkan Budi, di sisi lain, terpana menemukan sayuran hijau yang harusnya menjadi sup Siti. En: On the other hand, Budi was stunned to find the green vegetables that were supposed to be Siti's soup. Id: Meski terkejut, keduanya tidak panik. En: Despite being surprised, they did not panic. Id: Siti, dengan kepintarannya, mulai memikirkan resep dengan buah-buahan itu, meracik ide untuk membuat kue buah yang lezat. En: Siti, with her ingenuity, began to think of a recipe using the fruits, concocting the idea to make a delicious fruit cake. Id: Budi, yang tidak kalah kreatif, dengan cekatan mengubah rencana untuk salad buah menjadi sayur tumis yang harum. En: Budi, equally creative, swiftly changed his plans for the fruit salad into a fragrant stir-fried vegetable dish. Id: Namun, ada rasa kehilangan pada rasa yang ingin mereka ciptakan. En: However, there was a sense of longing for the taste they wanted to create. Id: Siti gagal menciptakan sup sayuran sedangkan Budi masih penasaran dengan rasa salad buahnya. En: Siti failed to create the vegetable soup while Budi was still curious about the taste of his fruit salad. Id: Mereka memutuskan untuk kembali ke pasar, berharap menemukan orang yang telah tak sengaja melakukan penukaran ini. En: They decided to return to the market, hoping to find the person who had accidentally made this exchange. Id: Di pasar, langkah Siti terhenti ketika dia melihat Budi, yang juga nampak kebingungan dan memegang keranjang sayuran. En: At the market, Siti's steps halted when she saw Budi, who also looked confused and held the basket of vegetables. Id: Mata mereka bertemu, dan tak butuh waktu lama bagi mereka berdua untuk tersenyum dan tertawa atas kekeliruan mereka. En: Their eyes met, and it didn't take long for both of them to smile and laugh at their mistake. Id: Mereka pun bertukar keranjang kembali. En: They exchanged their baskets back. Id: Namun, pertemuan itulah yang memulai sebuah persahabatan. En: However, that meeting was the beginning of a friendship. Id: Budi penasaran dengan resep sup Siti, dan Siti ingin tahu salad buah ala Budi. En: Budi was curious about Siti's vegetable soup recipe, and Siti wanted to know about Budi's fruit salad. Id: Mereka sepakat untuk mengadakan makan bersama, membagi kisah dan resep kesukaan mereka. En: They agreed to have a meal together, sharing their stories and favorite recipes. Id: Siti membuat sup sayuran hangat yang sempurna, dan Budi menyajikan salad buahnya yang segar. En: Siti made a perfect warm vegetable soup, and Budi served his fresh fruit salad. Id: Malam itu, bersama keluarga dan teman-teman, mereka menikmati hasil masakan yang berasal dari kesalahan kecil, menyadari bahwa kejutan kecil dan kesalahan kadang-kadang menyajikan petualangan yang tak terduga dan persahabatan yang berharga. En: That evening, with their families and friends, they enjoyed the dishes that stemmed from a small mistake, realizing that small surprises and mistakes sometimes present unexpected adventures and valuable friendships. Id: Mereka tertawa dan makan, hati mereka penuh kebahagian, dan keranjang buah dan sayur itu menjadi simbol perjumpaan yang menyenangkan dan awal dari banyak cerita dan resep yang akan mereka ciptakan bersama. En: They laughed and ate, their hearts full of joy, and the fruit and vegetable baskets became a symbol of a delightful encounter and the beginning of many stories and recipes they would create together. Vocabulary Words: - sun: matahari - outskirts: pinggiran - joyfully: riang - traditional: tradisional - kind-hearted: baik hati - ingredients: bahan-bahan - incident: insiden - stir-fried: sayur tumis - longing: rasa kehilangan - exchange: penukaran - friendship: persahabatan - ingenuity: kepintaran - concocting: meracik - fragrant: harum - curious: penasaran - overjoyed: penuh kebahagian - delightful: menyenangkan - unexpected: tak terduga - valuable: berharga - laughter: tawa - perfect: sempurna - beginning: awal - encounter: perjumpaan - stemmed: berasal - meal: makan - stories: cerita - creative: kreatif - swiftly: cekatan - symbol: simbol
    17m 45s
  • Spicy Laughter: Market Stall Mischief

    2 MAY 2024 · Fluent Fiction - Indonesian: Spicy Laughter: Market Stall Mischief Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/spicy-laughter-market-stall-mischief/ Story Transcript: Id: Di sebuah kota kecil bersuhu sejuk, pasar menjadi tempat berkumpulnya orang-orang setiap pagi. En: In a cool small town, the market became a gathering place for people every morning. Id: Di situlah cerita kita berawal, dengan Dewi yang selalu ceria dan Budi yang suka bercanda. En: That's where our story begins, with Dewi always cheerful and Budi who loves to joke around. Id: Dewi, seorang penjual jus buah yang dikenal akan tawa renyahnya dan Budi, pemuda penjual sambal yang selalu membuat orang tertawa dengan candaannya, berdiri bersebelahan dengan lapak mereka. En: Dewi, a fruit juice seller known for her infectious laughter, and Budi, a young man selling sambal who always makes people laugh with his jokes, stood side by side at their stalls. Id: Pada suatu hari yang cerah, Dewi memutuskan ingin membuat jus baru yang unik. En: One bright day, Dewi decided she wanted to create a unique new juice. Id: Ia ingin mencampur rasa manis dan pedas dalam satu minuman. En: She wanted to mix sweet and spicy flavors in one drink. Id: Dengan semangat, Dewi melangkah ke lapak Budi dengan ide cemerlangnya. En: With enthusiasm, Dewi stepped over to Budi's stall with her brilliant idea. Id: "Hai Budi! En: "Hi Budi! Id: Aku mau buat jus baru. En: I want to make a new juice. Id: Bolehkan aku ambil satu cabai? En: Can I take a chili?" Id: " tanya Dewi sambil tersenyum. En: Dewi asked with a smile. Id: "Tentu saja, Dewi! En: "Of course, Dewi! Id: Pilih saja cabainya sendiri. En: Just pick the chili yourself. Id: Tapi hati-hati, ada cabai super pedas yang baru saja aku dapatkan! En: But be careful, I just got some super spicy chilies!" Id: " jawab Budi dengan mata berkelip. En: replied Budi with a twinkle in his eye. Id: Dewi yang tidak terlalu mengerti tentang cabai, menyambarnya tanpa pikir panjang. En: Dewi, not really understanding about chilies, grabbed one without much thought. Id: Ia meraih salah satu cabai merah yang terlihat menggoda. En: She picked a tempting looking red chili. Id: Tanpa curiga, Dewi memotong cabai itu dan meletakkannya ke dalam blender bersama buah-buahan. En: Without suspicion, Dewi cut the chili and placed it into the blender along with the fruits. Id: Saat jus sudah siap, Dewi pun mencicipinya. En: When the juice was ready, Dewi tasted it. Id: Seketika, wajahnya merah padam, matanya berkaca-kaca dan ia mulai batuk-batuk. En: Instantly, her face turned bright red, her eyes teared up, and she began to cough. Id: Rupanya, Dewi tanpa sengaja telah memilih cabai super pedas milik Budi. En: Apparently, Dewi accidentally chose Budi's super spicy chili. Id: Budi segera menyadari kejadian itu dan terpingkal-pingkal. En: Budi quickly realized what happened and burst into laughter. Id: Ia menghampiri Dewi sambil tertawa, "Dewi, kamu memang berani! En: He approached Dewi, still laughing, "Dewi, you really are brave! Id: Itu cabai rawit super pedas yang baru kudapatkan dari petani! En: That's a super spicy bird's eye chili that I just got from the farmer!" Id: "Air mata Dewi mengalir bukan karena tingkah Budi, tetapi karena pedasnya cabai yang memarahi lidah dan tenggorokannya. En: Tears streamed down Dewi's face not because of Budi's behavior, but because of the spiciness that was punishing her tongue and throat. Id: Namun, di tengah kesulitannya, Dewi tidak bisa menahan tawa melihat Budi yang mencoba menghiburnya dengan berbagai ekspresi lucu. En: However, in the midst of her difficulty, Dewi couldn't help but laugh at Budi, who was trying to cheer her up with various comical expressions. Id: "Minumlah ini, cepat! En: "Drink this, quickly!" Id: " kata Budi seraya memberikan segelas susu. En: said Budi as he handed her a glass of milk. Id: Dewi segera menenggak susu itu dan perlahan-lahan, rasa pedas pun mulai mereda. En: Dewi quickly drank the milk and slowly, the spiciness began to subside. Id: Rasa hangat dan keramahan di pasar membuatnya cepat merasa lebih baik. En: The warmth and hospitality at the market made her feel better quickly. Id: Sejak hari itu, Dewi menjadi lebih hati-hati dalam memilih cabai, dan Budi selalu tersenyum setiap kali mengingat kejadian lucu tersebut. En: Since that day, Dewi became more careful in choosing chilies, and Budi always smiled whenever he recalled that funny incident. Id: Pasar kecil itu kembali riuh dengan tawa dan cerita, dan jus buah Dewi? En: The small market was once again lively with laughter and stories, and Dewi's fruit juice? Id: Ah, ia memutuskan untuk menghilangkan eksperimen pedas dan tetap pada rasa manis yang lezat. En: Oh, she decided to remove the spicy experiment and stick to the delicious sweet taste. Id: Seiring berlalunya waktu, Dewi dan Budi semakin dikenal sebagai duo yang menghidupkan suasana pasar dengan tawanya yang menyenangkan dan sambalnya yang berbagai rasa - asal bukan super pedas. En: As time passed, Dewi and Budi became more known as a duo who enlivened the market with their pleasant laughter and various flavored sambals - as long as they weren't super spicy. Id: Dan bagi siapa saja yang melewati lapak mereka, selalu ada cerita untuk dibawa pulang, tentang petualangan di pasar dan persahabatan yang terjalin antara penjual jus dan penjual sambal. En: And for anyone passing by their stalls, there was always a story to take home, about the adventures in the market and the friendship between the fruit juice seller and the sambal seller. Vocabulary Words: - market: pasar - gathering: berkumpul - cheerful: ceria - infectious: menular - spicy: pedas - tempting: menggoda - accidentally: tidak sengaja - punishing: memarahi - hospitality: keramahan - enlivened: menghidupkan - pleasantries: candaan - cough: batuk - realized: menyadari - comical: lucu - subside: mereda - experiments: eksperimen - brilliant: cemerlang - gathered: berkumpul - tempting: menggoda - curious: ingin tahu - mistakenly: salah - super: super - laughing: tertawa - spicy: pedas - farming: pertanian - swiftly: dengan cepat - bright: cerah - decided: memutuskan - approached: mendekati - hilarious: lucu
    17m 39s
  • Lost and Found: A Mall Adventure

    1 MAY 2024 · Fluent Fiction - Indonesian: Lost and Found: A Mall Adventure Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/lost-and-found-a-mall-adventure/ Story Transcript: Id: Pada suatu siang yang cerah di kota Bandung, ada seorang gadis kecil bernama Siti. En: On a bright afternoon in the city of Bandung, there was a little girl named Siti. Id: Dia berumur delapan tahun, memiliki rambut hitam bergelombang dan mata yang cerah. En: She was eight years old, with wavy black hair and bright eyes. Id: Siti sangat senang pergi ke mall bersama ibunya. En: Siti loved going to the mall with her mother. Id: Hari itu, ibu Siti ingin membeli beberapa baju baru untuk Siti yang sedang bertumbuh. En: That day, Siti's mother wanted to buy some new clothes for Siti, who was growing fast. Id: Mereka berdua berjalan ke mall terbesar di Bandung yang bernama Mall Kembang. En: The two of them walked to the largest mall in Bandung, called Mall Kembang. Id: Mall ini sangat besar dengan empat lantai dan banyak sekali toko. En: The mall was very big, with four floors and many shops. Id: Begitu sampai di sana, ibu Siti menggenggam tangan Siti dengan erat, mengingatkannya supaya tidak pergi kemana-mana sendiri. En: When they arrived, Siti's mother held her hand tightly, reminding her not to wander off. Id: Saat berjalan melewati toko mainan, mata Siti tertarik dengan boneka beruang yang lucu di etalase. En: As they walked past a toy store, Siti's eyes were drawn to a cute teddy bear doll in the display window. Id: Tanpa sadar, dia melepaskan genggaman tangan ibunya dan berjalan mendekat ke toko mainan itu. En: Unintentionally, she let go of her mother's hand and walked towards the toy store. Id: Siti sangat asyik melihat-lihat mainan hingga tidak menyadari bahwa ibunya sudah berjalan jauh meninggalkannya. En: Siti got so engrossed in looking at the toys that she didn't realize her mother had walked far away, leaving her alone. Id: Setelah beberapa menit, Siti sadar bahwa ibunya tidak ada di sampingnya. En: After a few minutes, Siti realized that her mother was not by her side. Id: Dia mulai panik dan hatinya berdegup kencang. En: She started to panic, and her heart was pounding. Id: Ibu, Ibu, dimana kamu? teriaknya sambil berputar-putar mencari ibunya. En: Mom, Mom, where are you? she shouted, spinning around looking for her mother. Id: Namun, tidak ada jawaban. En: But there was no response. Id: Siti mulai berlari kesana-kemari, memanggil-manggil ibunya, tetapi ibunya tidak kunjung ditemukan. En: Siti began to run around, calling for her mother, but she couldn't find her anywhere. Id: Seorang satpam yang melihat Siti sendirian dan tampak ketakutan mendekatinya. En: A security guard who saw Siti alone and scared approached her. Id: Hai, kecil, kamu kenapa? Apa kamu tersesat? tanya satpam itu dengan lembut. En: Hey, little one, what's wrong? Are you lost? the security guard asked gently. Id: Siti mengangguk sambil menahan air mata. En: Siti nodded, holding back her tears. Id: Namaku Pak Joko, Tenang saja, saya akan membantu kamu menemukan ibumu, kata Pak Joko sambil mengambil radio komunikasi. En: My name is Pak Joko. Don't worry, I will help you find your mother, Pak Joko said as he took out a communication radio. Id: Pak Joko segera menghubungi pusat informasi dan mengumumkan ciri-ciri Siti sambil meminta ibunya untuk segera ke pusat informasi. En: Pak Joko quickly contacted the information center and announced Siti's description, asking her mother to come to the information center. Id: Mereka berdua kemudian duduk di bench dekat pusat informasi menunggu. En: They both sat on a bench near the information center, waiting. Id: Siti merasa sedikit lebih baik karena ada Pak Joko di sampingnya. En: Siti felt a little better because Pak Joko was there with her. Id: Setelah sepuluh menit yang terasa seperti berjam-jam bagi Siti, akhirnya ibunya datang berlari ke pusat informasi. En: After what felt like hours to Siti, but was actually only ten minutes, her mother came running to the information center. Id: Siti! Ibu sangat khawatir! Jangan pernah pergi sendirian lagi, kata ibunya sambil memeluk Siti dengan erat. En: Siti! I was so worried! Never go off alone again, her mother said, hugging Siti tightly. Id: Sejak hari itu, Siti jadi lebih hati-hati jika pergi ke tempat ramai. En: Since that day, Siti has been more careful when going to crowded places. Id: Ia selalu memegang tangan ibunya dan tidak berjalan-jauh sendiri. En: She always holds her mother's hand and doesn't wander off alone. Id: Siti juga belajar cara penting untuk selalu waspada dengan lingkungan sekitar. En: Siti also learned the importance of staying alert to her surroundings. Id: Dan tentu saja, Pak Joko menjadi pahlawan kecilnya di Mall Kembang, tempat petualangan yang tak akan pernah ia lupakan. En: And of course, Pak Joko became her little hero in Mall Kembang, a place of adventure that she will never forget. Vocabulary Words: - new: baru - bright: cerah - waves: ombak - grew: tumbuh - whispered: berbisik - alley: gang - tucked: dicocokkan - vaguely: secara samar - dawned: tersadar - hesitation: ragu
    14m 26s
  • Mixed Baskets: A Market Mix-Up Tale

    30 APR 2024 · Fluent Fiction - Indonesian: Mixed Baskets: A Market Mix-Up Tale Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/mixed-baskets-a-market-mix-up-tale/ Story Transcript: Id: Di hari yang cerah di sebuah pasar tradisional Indonesia, kisah lucu bermula. En: On a bright day in a traditional market in Indonesia, a funny story begins. Id: Dewi, seorang ibu rumah tangga yang ceria dan Budi, seorang pria ramah yang suka bercanda, keduanya merupakan pelanggan tetap di pasar ini setiap minggunya. En: Dewi, a cheerful housewife, and Budi, a friendly man who likes to joke, are both regular customers at this market every week. Id: Dewi selalu membeli keranjang penuh dengan buah-buahan segar untuk keluarganya, sementara Budi menyukai sayur-sayuran hijau untuk resep masakannya. En: Dewi always buys a basket full of fresh fruits for her family, while Budi likes green vegetables for his cooking recipes. Id: Suatu hari, keduanya pergi berbelanja seperti biasanya. En: One day, they went shopping as usual. Id: Dewi, yang sedang terburu-buru dan sibuk memilih buah-buahan terbaik, tidak sengaja meletakkan keranjangnya di samping keranjang sayuran milik Budi. En: Dewi, in a hurry and busy choosing the best fruits, accidentally placed her basket next to Budi's vegetable basket. Id: Tanpa sadar, ia membawa pulang keranjang Budi yang penuh dengan sayur-sayuran. En: Unintentionally, she took home Budi's basket full of vegetables. Id: Budi, yang baru selesai berbincang dengan temannya, juga tanpa sadar mengambil keranjang Dewi yang penuh buah-buahan. En: Budi, who had just finished chatting with his friend, also unknowingly took Dewi's basket full of fruits. Id: Keduanya pun pulang dengan keranjang yang salah. En: They both went home with the wrong baskets. Id: Dewi yang biasanya menyajikan buah segar untuk keluarganya, kini terkejut melihat isi keranjangnya penuh dengan wortel, bayam, dan tomat. En: Dewi, who usually serves fresh fruit for her family, was surprised to find her basket full of carrots, spinach, and tomatoes. Id: Sementara itu, Budi yang ingin membuat sup sayur, tergelitik melihat mangga, pisang, dan anggur menggantikan sayurannya. En: Meanwhile, Budi, who wanted to make vegetable soup, was amused to see mangoes, bananas, and grapes replacing his vegetables. Id: Ketika Dewi hendak memasak makan siang, ia sadar kesalahannya. En: When Dewi was about to cook lunch, she realized her mistake. Id: Ia tertawa geli dan segera bergegas kembali ke pasar untuk mencari Budi. En: She laughed and quickly went back to the market to find Budi. Id: Budi yang sedang mencoba menimbang buah-buahan, terkejut ketika Dewi muncul dan menjelaskan kejadian itu. En: Budi, in the middle of weighing fruits, was surprised when Dewi appeared and explained the incident. Id: Mereka pun tertawa bersama, mengerti situasi konyol yang terjadi. En: They laughed together, understanding the funny situation that had occurred. Id: Setelah tertawa, Dewi dan Budi saling bertukar keranjang mereka yang asli. En: After laughing, Dewi and Budi exchanged their original baskets. Id: Keduanya berjanji untuk lebih hati-hati di lain waktu. En: They promised to be more careful in the future. Id: Sejak kejadian itu, persahabatan mereka semakin dekat. En: Since that incident, their friendship has grown closer. Id: Mereka berdua sering kali terlihat berbelanja bersama sambil tertawa mengingat insiden lucu itu. En: They are often seen shopping together, laughing as they remember the funny incident. Id: Dan begitulah, pasar tradisional yang ramai menjadi saksi bisu persahabatan dan cerita yang tak terduga antara Dewi dan Budi. En: And so, the bustling traditional market became a silent witness to the unexpected friendship and stories between Dewi and Budi. Vocabulary Words: - bright: cerah - funny: lucu - cheerful: ceria - friendly: ramah - joke: bercanda - regular: tetap - basket: keranjang - veggies: sayur-sayuran - surprised: terkejut - carrots: wortel - spinach: bayam - tomatoes: tomat - amused: tergelitik - laughed: tertawa - incident: kejadian - picked: memilih - hurry: terburu-buru - busy: sibuk - unintentionally: tanpa sadar - mistake: kesalahan - promise: berjanji - careful: hati-hati - closer: lebih dekat - bustling: meriah - unexpected: tak terduga - witness: saksi - exchanged: bertukar - remember: mengingat - shopping: berbelanja
    13m 38s
  • The Durian Dilemma: A Market of Surprise

    29 APR 2024 · Fluent Fiction - Indonesian: The Durian Dilemma: A Market of Surprise Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/the-durian-dilemma-a-market-of-surprise/ Story Transcript: Id: Di tengah keramaian pasar tradisional Indonesia, ada seorang anak laki-laki bernama Budi yang mata berbinar-binar saat ia melihat buah durian. En: In the midst of the bustling traditional market in Indonesia, there was a boy named Budi whose eyes sparkled when he saw the durian fruit. Id: Pasar itu penuh dengan bau rempah dan suara penjual yang memanggil-manggil pembeli, tapi Budi hanya tertarik pada satu hal, yaitu durian yang ada di hadapannya. En: The market was filled with the scent of spices and the calls of vendors trying to attract customers, but Budi was only interested in one thing, the durian in front of him. Id: Budi mendekati kios buah, langkahnya cepat dan semangatnya tiada banding. En: Budi approached the fruit stall, his steps fast and his enthusiasm unmatched. Id: Di sana, di atas meja kayu tua, terpampang buah durian yang besar, dengan kulit yang tampak begitu kerasdan duri yang tajam. En: There, on the old wooden table, lay a large durian with a tough-looking skin and sharp spikes. Id: Wanginya menusuk hidung Budi, menciptakan air liur di mulutnya. En: Its aroma penetrated Budi's nostrils, creating saliva in his mouth. Id: "Berapa harganya, Pak? En: "How much is it, sir?" Id: " tanya Budi kepada penjual yang sedang sibuk dengan pelanggannya. En: Budi asked the busy seller. Id: "Ah, untuk kamu saja, murah sekali. En: "Oh, for you, it's very cheap. Id: Lima puluh ribu rupiah," jawab penjual itu sambil tersenyum lebar. En: Fifty thousand rupiah," the seller answered with a wide smile. Id: Budi meraih sakunya dan merasa kecewa, karena uang yang dibawanya hanya cukup untuk membeli yang seharga empat puluh ribu rupiah. En: Budi reached into his pocket, feeling disappointed because the money he had was only enough to buy something worth forty thousand rupiah. Id: Dia lalu mengambil napas dalam-dalam dan berkata, "Pak, bisa kurang tidak? En: He took a deep breath and said, "Sir, is it possible to lower the price? Id: Saya hanya punya empat puluh ribu. En: I only have forty thousand." Id: "Penjual itu mengerutkan keningnya sejenak dan mulai berfikir. En: The seller frowned for a moment and began to think. Id: Budi berdiri dengan penuh harap, berharap penjual tersebut akan berhati lembut. En: Budi stood there full of hope, hoping the seller would be kind-hearted. Id: Setelah beberapa saat terjadi tawar-menawar, penjual itu menggeleng. En: After a few moments of negotiation, the seller shook his head. Id: "Maaf, Nak. En: "Sorry, son. Id: Harga sudah pas. En: The price is already fair." Id: "Budi merasa hampa, tapi dia tidak menyerah. En: Budi felt deflated, but he did not give up. Id: Dia meyakinkan penjual itu dengan kata-katanya yang penuh semangat, "Pak, ini akan menjadi makanan terakhir sebelum saya pulang. En: He convinced the seller with his passionate words, "Sir, this will be the last meal before I go back. Id: Durian kesukaan nenek saya, dan hari ini hari ulang tahunnya. En: It’s my grandma's favorite durian, and today is her birthday." Id: "Mendengar itu, penjual menghela napas dan akhirnya tersenyum. En: Hearing this, the seller sighed and finally smiled. Id: "Baiklah, karena itu untuk nenekmu, aku kasih kamu empat puluh ribu. En: "Alright, because it's for your grandmother, I'll give it to you for forty thousand." Id: "Dengan senyuman yang merekah, Budi segera menyerahkan uangnya. En: With a wide smile, Budi immediately handed over his money. Id: Tapi, ketika dia hendak mengambil durian itu, tangannya terasa aneh. En: But as he reached for the durian, it felt strange. Id: Durian tersebut terlalu ringan. En: It was too light. Id: Budi mengerutkan dahi, bingung. En: Budi furrowed his brow, confused. Id: Dengan tangan yang gemetar, dia segera menyadari sesuatu yang tidak terduga. En: With trembling hands, he soon realized something unexpected. Id: "Kok bisa ringan begini, Pak? En: "Why is it so light, sir?" Id: " Budi bertanya dengan cemas. En: Budi asked in distress. Id: Penjual itu tertawa kecil dan berkata, "Oh, itu? En: The seller chuckled and said, "Oh, that? Id: Itu hanya replika plastik, Nak. En: It's just a plastic replica, son. Id: Untuk pajangan saja. En: Just for display." Id: "Budi tertegun, hampir tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. En: Budi was stunned, almost unable to believe what had just happened. Id: Wajahnya merona padam, tapi penjual itu tidak tega melihat kekecewaan dalam mata Budi. En: His face turned pale, but the seller couldn't bear to see the disappointment in Budi's eyes. Id: "Tidak apa-apa, Nak. En: "It's okay, son. Id: Aku punya durian asli di sini," kata penjual itu sambil menunjukkan durian yang sesungguhnya. En: I have a real durian here," the seller said as he showed the real durian. Id: Akhirnya, Budi pulang dengan membawa durian asli ke rumah neneknya. En: Finally, Budi went home with a real durian for his grandmother. Id: Walaupun sempat kecewa, cerita tersebut menjadi kenangan manis dan pelajaran bagi Budi tentang kejutan kecil yang ada di pasar tradisional Indonesia. En: Although he was initially disappointed, the story became a sweet memory and a lesson for Budi about the small surprises in Indonesian traditional markets. Id: Neneknya pun tersenyum bahagia saat Budi memberikan hadiah ulang tahun yang spesial itu. En: His grandmother smiled happily when Budi presented her with that special birthday gift. Vocabulary Words: - sparkled: berbinar-binar - durian: durian - spices: rempah - tough-looking: tampak begitu keras - spikes: duri - penetrated: menusuk - saliva: air liur - disappointed: kecewa - enough: cukup - deep breath: napas dalam-dalam - negotiation: tawar-menawar - deflated: hampa - passionate: penuh semangat - disappointment: kekecewaan - stunned: tertegun - replica: replika - display: pajangan - strained: gemetar - unexpected: tidak terduga - distress: cemas - chuckled: tertawa kecil - unable: tidak bisa - disappointment: kekecewaan - real: asli - presented: mempersembahkan - sweet: manis - surprises: kejutan - traditional markets: pasar tradisional - happily: bahagia - special: spesial
    18m 25s
  • Sambal Swap: A Spice Mix-Up at the Market

    28 APR 2024 · Fluent Fiction - Indonesian: Sambal Swap: A Spice Mix-Up at the Market Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/sambal-swap-a-spice-mix-up-at-the-market/ Story Transcript: Id: Di tengah hiruk pikuk pasar tradisional yang ramai, ada seorang wanita muda bernama Siti yang terkenal dengan sambalnya yang sangat pedas. En: In the midst of the bustling traditional market, there was a young woman named Siti, known for her extremely spicy sambal. Id: Suatu hari, ia berencana bertemu dengan sahabatnya, Rina, dan teman baru yang bernama Budi, untuk makan siang bersama di pasar itu. En: One day, she planned to meet her friend Rina and a new friend named Budi for lunch at the market. Id: Kebetulan, Budi juga membawa bekal, sebuah dessert manis yang lezat buatannya sendiri. En: Incidentally, Budi also brought a homemade sweet dessert. Id: Setelah mereka memilih tempat duduk di salah satu pojok pasar, Siti dan Budi meletakkan makanan mereka di atas meja, tak sabar untuk menikmati makan siang bersama. En: After they chose a place to sit in one corner of the market, Siti and Budi placed their food on the table, eager to enjoy lunch together. Id: Sambil tertawa dan bercanda, Siti langsung membuka kotak makanannya tanpa memperhatikan dengan benar. En: Laughing and joking, Siti immediately opened her food box without paying attention. Id: Dia mengambil sesendok besar sambal – yang ia kira adalah sambalnya – dan menambahkannya ke atas nasi putihnya. En: She took a large spoonful of sambal - which she thought was hers - and added it to her white rice. Id: Sementara itu, Budi juga telah menyiapkan piring dessertnya untuk dimakan. En: Meanwhile, Budi had prepared his dessert plate to eat. Id: Namun, ketika dia mulai mencicipi, ekspresi wajahnya langsung berubah. En: However, as he began to taste it, his expression immediately changed. Id: Terkejut, Budi merasakan pedas yang luar biasa di mulutnya. En: Surprised, Budi felt an extraordinary spiciness in his mouth. Id: Itu bukan dessert manis yang dia harapkan. En: It wasn't the sweet dessert he was expecting. Id: Rina yang duduk di antara mereka berdua langsung tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Budi. En: Rina, sitting between the two of them, burst into laughter. Id: "Ups, Siti, sepertinya kita saling tertukar bekal! En: "Oops, Siti, it seems like we've mixed up our packed meals!" Id: " kata Rina sambil menunjuk kotak makanan yang berada di depan Siti. En: said Rina, pointing to the food box in front of Siti. Id: Dengan cepat Siti menyadari apa yang telah terjadi. En: Quickly, Siti realized what had happened. Id: Ternyata, kotak sambal pedasnya telah tertukar dengan dessert manis milik Budi. En: It turned out her spicy sambal box had been swapped with Budi's sweet dessert. Id: Wajah Siti memerah karena malu sekaligus berusaha menahan tawa. En: Siti's face turned red with embarrassment as well as trying to hold back laughter. Id: Dengan penuh rasa ingin tahu, Siti pun mencicipi dessert manis Budi, dan betapa terkejutnya dia karena rasa manisnya yang menyenangkan. En: Out of curiosity, Siti tasted Budi's sweet dessert, and she was pleasantly surprised by its sweetness. Id: Sementara itu, Budi sudah berusaha menghilangkan rasa pedas di mulut dengan minum air putih berulang-ulang. En: Meanwhile, Budi was trying to get rid of the spiciness in his mouth by repeatedly drinking water. Id: Setelah sedikit reda dari kejadian kocak tersebut, mereka bertiga saling tertawa dan Siti meminta maaf kepada Budi. En: After the comical incident settled down a bit, the three of them laughed and Siti apologized to Budi. Id: Rina, dengan bijak menyarankan agar lain kali mereka harus lebih teliti ketika membuka bekal masing-masing. En: Rina wisely suggested that next time they should be more careful when opening their packed meals. Id: Siang itu diakhiri dengan tukar-menu yang tidak terduga dan tawa keakraban. En: The afternoon ended with an unexpected meal swap and laughter. Id: Mereka berjanji akan kembali lagi ke pasar tradisional untuk makan siang bersama, tapi kali ini, mereka berjanji akan membagi makanan mereka dengan benar untuk menghindari kekacauan yang sama. En: They promised to return to the traditional market for lunch again, but this time, they promised to correctly divide their food to avoid the same chaos. Id: Setelah peristiwa itu, Siti, Budi, dan Rina menjadi akrab dan sering kali bercanda tentang insiden tukar-menu di makan siang pertama mereka. En: After that event, Siti, Budi, and Rina became close and often joked about the meal swap incident on their first lunch together. Id: Pasar tradisional itu tidak hanya menjadi saksi bisnis harian, tetapi juga tempat terciptanya kenangan baru antara teman-teman baru. En: The traditional market became not only a witness to daily business but also a place where new memories were created among new friends. Vocabulary Words: - bustling: ramai - extremely: sangat - sambal: sambal - planned: merencanakan - eager: tak sabar - immediately: langsung - spoonful: sesendok - expression: ekspresi - swapped: tertukar - embarrassment: malu - pleasantly: menyenangkan - repeatedly: berulang-ulang - comical: lucu - settled down: reda - chaos: kekacauan - incident: insiden - witness: saksi - memories: kenangan - created: tercipta - pedas: spicy - makan siang: lunch - lezat: delicious - tak sabar: impatient - terkejut: surprised - tertawal: laughed - malu: embarrassed - menyenangkan: enjoyable - mengulang-ulang: repeatedly - keakraban: intimacy
    16m 8s
  • Chaos at the Market: A Mix-Up Tale

    27 APR 2024 · Fluent Fiction - Indonesian: Chaos at the Market: A Mix-Up Tale Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/chaos-at-the-market-a-mix-up-tale/ Story Transcript: Id: Di sebuah pasar tradisional yang ramai dan penuh warna, Putri berkeliaran mencari cabai terbaik untuk resep sambal spesialnya. En: In a bustling and colorful traditional market, Putri wandered around in search of the best chilies for her special sambal recipe. Id: Matahari sudah tinggi, menandakan siang telah menjelang. En: The high sun indicated that noon was approaching. Id: Dengan keranjang kecil di tangan, dia memilih cabai dengan teliti, memastikan bahwa cabainya segar dan pedas. En: With a small basket in hand, she carefully selected the chilies, making sure they were fresh and spicy. Id: Di sudut lain pasar yang sama, Budi yang merupakan pemuda yang ceria dan penuh semangat, mengunjungi pasar untuk menjual pisang dari kebunnya. En: In another corner of the same market, Budi, a cheerful and enthusiastic young man, visited the market to sell bananas from his garden. Id: Keranjang Budi penuh dengan pisang matang yang kuning keemasan, siap untuk dibawa pulang oleh para pembeli. En: Budi's basket was full of ripe, golden-yellow bananas, ready to be taken home by buyers. Id: Tanpa disadari, Putri dan Budi berpapasan di dekat toko bumbu. En: Unbeknownst to them, Putri and Budi crossed paths near the spice shop. Id: Dalam keramaian itu, sebuah insiden kecil terjadi; keranjang mereka bertabrakan dengan tergesa-gesa yang membuat keduanya terjatuh. En: In the hustle and bustle, a small incident occurred; their baskets collided in haste, causing both of them to fall. Id: Pada saat yang sama, keranjang cabai Putri dan keranjang pisang Budi secara tidak sengaja tertukar. En: At the same time, Putri's chili basket and Budi's banana basket were accidentally swapped. Id: Putri yang tidak menyadari hal itu, berjalan cepat kembali ke rumah dengan keranjang yang dipikirnya penuh dengan cabai. En: Unaware of this, Putri quickly walked back home with the basket she thought was full of chilies. Id: Begitu pula dengan Budi, yang buru-buru kembali ke kebunnya dengan apa yang dia kira adalah keranjang pisang miliknya. En: Similarly, Budi hurried back to his garden with what he thought was his basket of bananas. Id: Kedua keranjang tersebut hampir serupa bentuk dan warnanya, sehingga sangat mudah untuk tertukar. En: The two baskets were almost identical in shape and color, making it very easy for them to be mixed up. Id: Sesampainya di rumah, Putri terkejut melihat isi keranjangnya. "Ini bukan cabai!" serunya dengan kebingungan. En: Upon arriving home, Putri was surprised to see the contents of her basket. "These aren't chilies!" she exclaimed in confusion. Id: Dalam keranjang itu terdapat tumpukan pisang yang manis, bukannya cabai merah yang diinginkannya. En: In the basket were stacks of sweet bananas, not the red chilies she wanted. Id: Sementara itu, di kebun, Budi juga terkejut saat membuka keranjangnya. "Ini bukan pisangku," ujarnya dengan heran, menatap tumpukan cabai pedas. En: Meanwhile, in the garden, Budi was also surprised when he opened his basket. "These aren't my bananas," he said in wonder, staring at the pile of spicy chilies. Id: Putri pun teringat akan tabrakannya di pasar dan segera menyadari apa yang telah terjadi. En: Putri remembered the collision at the market and quickly realized what had happened. Id: Dia secepat kilat kembali ke pasar dengan harapan menemukan Budi dan mengembalikan pisang tersebut. En: She swiftly returned to the market in the hope of finding Budi and returning the bananas. Id: Di sisi lain, Budi yang juga telah menyadari kesalahan itu, bergegas ke pasar dengan asa yang sama. En: On the other hand, Budi, who had also realized the mistake, hurried back to the market with the same hope. Id: Dengan tekad yang kuat, keduanya mencari satu sama lain di pasar yang luas itu. En: With strong determination, they searched for each other in the vast market. Id: Beruntung, tak lama kemudian, Putri dan Budi bertemu di tengah keramaian. En: Fortunately, not long after, Putri and Budi met in the midst of the crowd. Id: Mereka saling tersenyum, menyadari kesalahpahaman yang lucu itu. En: They smiled at each other, realizing the funny misunderstanding. Id: Putri memberikan pisang kepada Budi, dan Budi memberikan cabai kepada Putri. En: Putri gave the bananas to Budi, and Budi gave the chilies to Putri. Id: Keduanya tertawa, membayangkan kekacauan yang mungkin terjadi karena pertukaran yang tidak sengaja itu. En: They laughed, imagining the chaos that may have ensued due to the unintentional swap. Id: Setelah mengucapkan terima kasih, Putri dan Budi kembali ke jalur mereka sendiri, masing-masing dengan keranjang yang benar di tangan. En: After expressing their thanks, Putri and Budi went back to their own paths, each with the correct basket in hand. Id: Putri segera memulai memasak sambalnya yang pedas, dan Budi melanjutkan menjajakan pisangnya yang manis. En: Putri immediately started cooking her spicy sambal, and Budi continued to sell his sweet bananas. Id: Hari itu berakhir dengan baik, dan sebuah cerita lucu telah tercipta dari pertukaran yang tidak terduga di pasar tradisional yang selalu ramai dan penuh warna. En: The day ended well, and a funny story was created from the unexpected exchange in the always bustling and colorful traditional market. Vocabulary Words: - best: terbaik - chilies: cabai - sambal: sambal - unbeknownst: tanpa disadari - haste: tergesa-gesa - swapped: tertukar - identical: serupa - confusion: kebingungan - exclaimed: seru - wonder: heran - collision: tabrakan - realized: menyadari - determination: tekad - fortunate: beruntung - misunderstanding: kesalahpahaman - chaos: kekacauan - expressing: mengucapkan - spicy: pedas - hustle: keramaian - basket: keranjang - ripe: matang - laughter: tertawa - jumbled: tertukar - vast: luas - market: pasar - enthusiastic: penuh semangat - unexpected: tidak terduga - bustling: ramai - colorful: penuh warna
    17m 14s
  • Lost & Found: A Marathonic Monkey Encounter!

    26 APR 2024 · Fluent Fiction - Indonesian: Lost & Found: A Marathonic Monkey Encounter! Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/lost-found-a-marathonic-monkey-encounter/ Story Transcript: Id: Di sebuah pagi yang cerah, Dewi bangun dengan penuh semangat. En: On a bright morning, Dewi woke up full of excitement. Id: Hari ini bukan hari biasa bagi Dewi, karena dia akan berlari dalam sebuah marathon yang menantang di sekitar Gunung Bromo, sebuah gunung berapi yang sangat terkenal di Indonesia. En: Today was no ordinary day for Dewi, as she was going to run in a challenging marathon around Mount Bromo, a very famous volcano in Indonesia. Id: Dewi telah berlatih selama berbulan-bulan untuk acara ini. En: Dewi had been training for months for this event. Id: Dia mengikat tali sepatu larinya, memakai nomor lomba, dan berdiri di garis start dengan ratusan pelari lain. En: She tied her running shoes, put on her race number, and stood at the starting line with hundreds of other runners. Id: Ketika pistol penanda dimulai, semua pelari bergegas, dan Dewi pun ikut serta dalam arus pelari yang bersemangat itu. En: When the starting pistol fired, all the runners rushed, and Dewi joined in the enthusiastic crowd of runners. Id: Namun, semakin lama lari, Dewi menyadari jalur yang ditempuh semakin sepi. En: However, as she ran, Dewi realized that the trail was becoming increasingly deserted. Id: Rupanya, dia telah salah belok dan terpisah dari pelari lain. En: It turned out that she had taken the wrong turn and got separated from the other runners. Id: Jantung Dewi berdetak kencang, sedikit cemas karena kehilangan arah di tengah lomba. En: Dewi's heart raced, feeling a little anxious about being lost in the middle of the race. Id: Tapi, dia tidak mau putus asa. En: But she didn't want to give up. Id: Dengan tekad yang kuat, Dewi berusaha mencari jalan kembali ke rute yang benar. En: With strong determination, Dewi tried to find her way back to the right route. Id: Berlari sendirian, Dewi merasa semakin jauh dari jalur yang seharusnya. En: Running alone, Dewi felt like she was getting further away from the supposed course. Id: Dan tiba-tiba saja, dia mendapati dirinya berada di sebuah hutan yang lebat di kaki Gunung Bromo. En: And suddenly, she found herself in a dense forest at the foot of Mount Bromo. Id: Dewi berhenti sejenak, mengambil napas, menoleh ke sini dan ke sana, mencari petunjuk arah namun gagal. En: Dewi stopped for a moment, took a breath, looked around, searching for a direction but failed. Id: Tiba-tiba, ada yang menarik perhatiannya. En: Suddenly, something caught her attention. Id: Sebuah suara. En: A sound. Id: Dewi mengitari sekitarnya dan mendapati seekor monyet kecil sedang menirukan gerakannya. En: Dewi looked around and found a small monkey imitating her movements. Id: Dewi tertawa, melupakan kebingungannya sebentar. En: Dewi laughed, momentarily forgetting her confusion. Id: Dia melambaikan tangan, dan monyet itu melambaikan tangan balik kepadanya. En: She waved, and the monkey waved back at her. Id: Tak lama kemudian, ternyata bukan hanya satu monyet yang ada di sana. En: Before long, it turned out there wasn't just one monkey there. Id: Dewi terkejut melihat sekelompok monyet yang bergabung dan semua meniru apa yang ia lakukan. En: Dewi was surprised to see a group of monkeys joining in and all mimicking what she was doing. Id: Jika Dewi melompat, monyet-monyet tersebut juga melompat. En: If Dewi jumped, the monkeys would jump too. Id: Jika Dewi bertepuk tangan, mereka bertepuk tangan. En: If Dewi clapped her hands, they would clap too. Id: Sebuah senyuman merekah di wajahnya. En: A smile lit up her face. Id: Sesuatu yang mengejutkan di tengah kesulitan ternyata membawa kebahagiaan yang tidak terduga. En: Something surprising in the midst of difficulty unexpectedly brought her happiness. Id: Bermain dengan monyet-monyet tersebut membuat Dewi lupa bahwa dia sedang tersesat dan seharusnya berlomba. En: Playing with the monkeys made Dewi forget that she was lost and should be racing. Id: Namun, kejadian ajaib itu tak berlangsung lama, sebab tiba-tiba muncul seorang penjaga taman yang kebetulan melintas dan menemukan Dewi. En: However, the magical moment didn't last long, as suddenly a park ranger happened to pass by and found Dewi. Id: Pria itu mengenalinya sebagai salah satu pelari dalam marathon dan dengan cepat menginformasikannya tentang jalur yang benar. En: The man recognized her as one of the runners in the marathon and quickly informed her about the correct route. Id: Dengan hati yang ringan, Dewi berpisah dengan teman-teman monyet barunya dan berlari kembali ke jalur lomba dengan bantuan penjaga taman tersebut. En: With a light heart, Dewi parted ways with her new monkey friends and ran back to the race course with the help of the park ranger. Id: Meskipun dia tahu tidak akan menang, Dewi merasa telah memenangkan sesuatu yang lebih berharga – sebuah petualangan yang tak terlupakan dan kenangan yang menyenangkan di kaki Gunung Bromo. En: Although she knew she wouldn't win, Dewi felt that she had won something more valuable - an unforgettable adventure and pleasant memories at the foot of Mount Bromo. Id: Dewi menyelesaikan lombanya dengan senyuman. En: Dewi finished her race with a smile. Id: Dia mungkin tidak mendapatkan medali, tapi dia mendapatkan kisah yang akan diceritakannya berkali-kali. En: She may not have gotten a medal, but she got a story that she would tell over and over. Id: Mungkin dia tidak menang dalam lomba, namun Dewi menemukan rasa syukur dan kebahagiaan dalam perjalanan yang tidak terduga itu. En: She may not have won the race, but Dewi found gratitude and happiness in that unexpected journey. Vocabulary Words: - excitement: semangat - challenging: tantang - marathon: maraton - starting line: garis start - route: rute - lost: tersesat - dense: lebat - foot (of a mountain): kaki - direction: arah - mimic: meniru - clap: bertepuk tangan - unexpectedly: tidak terduga - valuable: berharga - unforgettable: tak terlupakan - pleasant: menyenangkan - finish: menyelesaikan - medal: medali - gratitude: syukur - smile: senyuman - ranger: penjaga taman - inform: menginformasikan - magical: ajaib - pass by: melintas - join in: bergabung - separator: pemisah - pistol: pistol - waved: melambaikan - determination: tekad
    17m 48s
  • Durian Soccer: A Market Misadventure

    25 APR 2024 · Fluent Fiction - Indonesian: Durian Soccer: A Market Misadventure Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/durian-soccer-a-market-misadventure/ Story Transcript: Id: Pagi itu di pasar tradisional, keramaian sudah mulai terasa. En: That morning at the traditional market, the hustle and bustle was already beginning to be felt. Id: Di antara deretan lapak yang berjejer, bau harum rempah-rempah bercampur dengan aroma buah-buahan segar. En: Among the rows of stalls, the fragrant smell of spices mixed with the aroma of fresh fruits. Id: Di sudut pasar, ada Budi yang sedang berjalan bersama dengan temannya, Siti, mencari bahan-bahan untuk memasak. En: In a corner of the market, Budi was walking with his friend, Siti, looking for ingredients to cook. Id: Budi, anak muda yang lincah dan suka bercanda, selalu membuat suasana menjadi lebih meriah. En: Budi, a lively and playful young man, always enlivened the atmosphere. Id: Siti, yang lebih tenang dan berpikir sebelum bertindak, seringkali menjadi penyeimbang Budi yang terlalu bersemangat. En: Siti, who was calmer and thoughtful before acting, often balanced Budi's excessive enthusiasm. Id: Mereka melewati berbagai lapak, dari penjual sayur sampai penjual ikan. En: They passed various stalls, from vegetable vendors to fish sellers. Id: Matahari semakin tinggi, dan semakin banyak orang yang berdatangan untuk berbelanja. En: As the sun rose higher, more and more people came to shop. Id: Suasana pasar menjadi ramai, suara tawar-menawar terdengar di mana-mana. En: The market became lively, and the sounds of bargaining could be heard everywhere. Id: Saat berjalan, Budi terpikat oleh sebuah durian yang tergeletak di salah satu lapak. En: While walking, Budi was captivated by a durian lying on one of the stalls. Id: Durian itu besar dan bentuknya hampir sempurna, bagaikan bola. En: The durian was large and almost perfectly round, resembling a ball. Id: Tanpa berpikir panjang, Budi tertawa dan berkata, "Lihat ini, Siti! En: Without much thought, Budi laughed and said, "Look at this, Siti! Id: Bisa sepak bola dengan durian! En: Playing soccer with a durian!" Id: "Sebelum Siti sempat mencegah, Budi sudah menendang durian itu dengan kuat. En: Before Siti could stop him, Budi had already kicked the durian hard. Id: Durian berguling dengan cepat, melintasi jalan sempit pasar yang dipenuhi oleh kerumunan orang yang berbelanja. En: The durian rolled quickly, crossing the narrow market street filled with crowds of people shopping. Id: Kejadian itu membuat kekacauan di mana-mana. En: The incident caused chaos everywhere. Id: Penjual kaget melihat durian tersebut meluncur di antara lapak mereka, menghindarkan diri dari 'bola' tak terduga itu. En: The vendors were shocked to see the durian rolling between their stalls, dodging the unexpected 'ball'. Id: Orang-orang yang berada di pasar mulai tertawa melihat kejadian itu, termasuk Siti yang tidak bisa menahan tawanya meski merasa Budi sudah berbuat terlalu jauh. En: People in the market started laughing at the sight, including Siti, who couldn't help but laugh despite feeling that Budi had gone too far. Id: Durian itu akhirnya terhenti setelah menabrak tong sampah dengan bunyi yang cukup keras. En: The durian finally stopped after hitting a trash bin with a loud sound. Id: Penjual durian yang durian nya ditendang Budi datang dengan wajah tidak percaya. En: The durian seller whose durian was kicked by Budi came with an incredulous face. Id: Dia melihat kerumunannya yang rusak dan wajah bingung banyak orang. En: He looked at his disrupted stall and the bewildered faces of many people. Id: Budi, yang merasa bersalah, dengan segera meminta maaf kepada penjual durian tersebut. En: Feeling guilty, Budi quickly apologized to the durian seller. Id: Dengan sifat yang murah hati, penjual durian itu hanya tertawa dan berkata, "Sudahlah! En: With a generous nature, the durian seller just laughed and said, "It's alright! Id: Lain kali hati-hati, ya. En: Be careful next time, okay. Id: Kamu mau mencoba durian ini tidak? En: Do you want to try this durian?" Id: "Budi merasa lega dan membeli durian tersebut sebagai ganti rugi, lalu memberikannya kepada Siti. En: Budi felt relieved and bought the durian as compensation, then gave it to Siti. Id: Siti menerima durian itu dengan senyuman, menggoda Budi bahwa kali ini dia harus membawanya dengan hati-hati, tidak dengan tendangan. En: Siti accepted the durian with a smile, teasing Budi that this time he had to handle it carefully, not with a kick. Id: Sampai di rumah, mereka berdua membuka durian itu dan menikmatinya dengan senang hati. En: Back at home, the two of them opened the durian and enjoyed it happily. Id: Kekacauan pagi itu berakhir dengan tawa dan pelajaran yang berharga untuk Budi, yaitu selalu pikirkan dulu sebelum bertindak, terutama di pasar ramai yang penuh dengan penjual dan pembeli. En: The chaos of that morning ended with laughter and a valuable lesson for Budi: always think before acting, especially in a bustling market full of sellers and buyers. Vocabulary Words: - hustle and bustle: keramaian - fragrant: harum - stalls: lapak - aroma: aroma - ingredients: bahan-bahan - lively: hidup - captivated: terpikat - durian: durian - chaos: kekacauan - vendors: penjual - compensation: ganti rugi - bargaining: tawar-menawar - disrupted: rusak - bewildered: bingung - generous: murah hati - teasing: menggoda - relieved: lega - handled: ditangani - incredulous: tidak percaya - excessive: berlebihan - laughter: tawa - valuable: berharga - lesson: pelajaran - bustling: ramai - smile: senyuman - thoughtful: berpikir - enthusiasm: semangat - shocked: kaget - balancing: menyeimbangkan - unexpected: tak terduga
    16m 41s
  • Chili Surprise: A Market Day Mishap

    25 APR 2024 · Fluent Fiction - Indonesian: Chili Surprise: A Market Day Mishap Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/chili-surprise-a-market-day-mishap/ Story Transcript: Id: Di sebuah pasar tradisional yang ramai, ada seorang anak laki-laki bernama Budi yang sedang berjalan-jalan bersama dua orang temannya, Putri dan Dewi. En: In a bustling traditional market, there was a boy named Budi who was strolling around with two of his friends, Putri and Dewi. Id: Mereka bertiga sangat gembira bisa menghabiskan waktu bersama setelah sekian lama tidak bertemu. En: The three of them were very happy to be able to spend time together after not meeting for a while. Id: "Kamu lihat itu? En: "Do you see that? Id: Kudapan yang manis-manis! En: Such sweet snacks!" Id: " seru Putri sambil menunjuk ke arah penjual jajanan pasar. En: exclaimed Putri, pointing to a snack vendor at the market. Id: "Wah, tapi aku ingin yang pedas-pedas! En: "Well, but I want something spicy!" Id: " Dewi menimpali dengan semangat. En: Dewi chimed in enthusiastically. Id: Mereka bertiga berkeliling pasar, melihat-lihat berbagai macam barang yang dijual. En: They strolled around the market, looking at various goods being sold. Id: Ada sayur-sayuran segar, buah-buahan berwarna-warni, dan aneka jajanan yang aromanya menggugah selera. En: There were fresh vegetables, colorful fruits, and various snacks with enticing aromas. Id: Tiba-tiba, Budi melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. En: Suddenly, Budi saw something that caught his attention. Id: Ada sebuah keranjang penuh dengan benda merah kecil yang dia kira adalah camilan manis. En: There was a basket full of small red things that he thought were sweet snacks. Id: Tanpa berpikir panjang, Budi langsung mengambil satu dan memasukkannya ke mulutnya dengan percaya diri yang tinggi. En: Without much thought, Budi immediately took one and confidently put it in his mouth. Id: "Ah, tentu saja ini pasti enak," pikirnya. En: "Ah, this must be delicious," he thought. Id: Namun, baru saja dia menggigit, wajahnya langsung berubah. En: However, as soon as he took a bite, his face changed. Id: Matanya melebar dan mulutnya terbuka lebar. En: His eyes widened, and his mouth opened wide. Id: Rasa pedas yang tak terduga membuat dia lompat-lompat sambil mengibas-ngibaskan tangannya. En: The unexpected spiciness made him jump around while waving his hands. Id: Itu bukanlah camilan manis, melainkan cabe merah! En: It wasn't a sweet snack, but a red chili! Id: Putri dan Dewi yang melihat kejadian tersebut tak bisa menahan tawa. En: Putri and Dewi, who saw the incident, couldn't hold back their laughter. Id: Mereka terbahak-bahak melihat reaksi Budi yang kocak. En: They burst into laughter at Budi's comical reaction. Id: Budi yang mulutnya terasa terbakar buru-buru mencari penjual minuman untuk membeli air putih yang banyak. En: With his mouth feeling like it was on fire, Budi quickly looked for a vendor to buy plenty of water. Id: "Minum ini, cepat! En: "Drink this, quickly!" Id: " kata Dewi sambil memberikan gelas air kepada Budi. En: Dewi said, handing a glass of water to Budi. Id: Setelah minum beberapa gelas air, akhirnya Budi bisa bernapas lega. En: After drinking several glasses of water, Budi finally felt relieved. Id: Sementara itu, pembeli lain di pasar ikut tertawa melihat kejadian itu. En: Meanwhile, other buyers at the market joined in laughter at the sight. Id: Suasana menjadi hangat dengan tawa dan canda. En: The atmosphere became warm with laughter and jest. Id: Meski awalnya malu, Budi bisa tertawa bersama mereka. En: Although initially embarrassed, Budi could laugh with them. Id: Dia sadar bahwa ini adalah pengalaman yang tak terlupakan dan ia pun belajar untuk lebih berhati-hati sebelum mencoba makanan baru. En: He realized that it was an unforgettable experience, and he learned to be more careful before trying new food. Id: "Kalau tidak tahu, tanya dulu ya, Budi! En: "If you don't know, ask first, Budi!" Id: " kata Putri sambil masih tergelak. En: said Putri while still giggling. Id: Budi mengangguk sembari masih merasakan sisa rasa pedas di lidahnya. En: Budi nodded while still feeling the lingering spiciness on his tongue. Id: "Iya, iya, pelajaran yang berharga! En: "Yes, yes, a valuable lesson!" Id: " jawabnya dengan senyum malu. En: he replied with a shy smile. Id: Dan dari hari itu, setiap kali mereka mengingat kembali ke pasar, Budi, Putri, dan Dewi selalu teringat akan kejadian lucu tersebut dan tertawa, mengingat betapa pentingnya untuk selalu waspada, bahkan di pasar yang akrab bagi mereka. En: And from that day on, every time they reminisced about the market, Budi, Putri, and Dewi always remembered that funny incident and laughed, recalling how important it is to always be cautious, even in a familiar market. Id: Dan tentu saja, sejak saat itu Budi tidak pernah lagi salah mengambil cabe sebagai camilan. En: And of course, since then, Budi never mistakenly took a chili as a snack again. Vocabulary Words: - bustling: ramai - strolling: jalan-jalan - vendor: penjual - enchanting: memikat - confidently: percaya diri - unexpected: tak terduga - enthusiastically: dengan semangat - spiciness: rasa pedas - comical: lucu - relieved: lega - embarrassed: malu - valuable: berharga - reminisced: mengingat kembali - cautious: berhati-hati - lingering: mengendap - mistakenly: dengan salah
    15m 22s

Are you ready to supercharge your Indonesian listening comprehension? Our podcast is the perfect tool for you. Studies show that the key to mastering a second language is through repetition...

show more
Are you ready to supercharge your Indonesian listening comprehension?

Our podcast is the perfect tool for you. Studies show that the key to mastering a second language is through repetition and active processing.

That's why each episode of our podcast features a story in Indonesian, followed by a sentence-by-sentence retelling that alternates between Indonesian and English.

This approach not only allows you to fully understand and absorb the vocabulary and grammar but also provides a bilingual support to aid your listening comprehension. But we don't stop there.

Research in sociolinguistics highlights the importance of culture in language learning, which is why we provide a list of vocabulary words and a transcript of the audio to help you understand the cultural context of the story. And for your convenience, we also include a transcript of the audio to help you refer back to any parts you may have struggled with.

Our podcast is not just for language learners, it's also for travelers or people who wants to connect with their roots. Are you planning a trip to Bali, Yogyakarta, or Raja Ampat? Maybe you want to speak Indonesian with your grandparents from Jakarta?

Our podcast will enrich you with the cultural and linguistic knowledge needed to fully immerse yourself in the regions of Indonesia, where the Indonesian language is predominantly spoken. Our podcast is based on the latest research in linguistics, sociolinguistics,
psychology, cognitive science, neuroscience, and education to provide the most effective method for mastering Indonesian listening comprehension.

Don't miss this opportunity, give our podcast a try and see the results for yourself. Tingkatkan pemahaman mendengarkan Anda dengan cerita-cerita bahasa Indonesia kami hari ini!
show less
Contacts
Information

Looks like you don't have any active episode

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Current

Looks like you don't have any episodes in your queue

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Next Up

Episode Cover Episode Cover

It's so quiet here...

Time to discover new episodes!

Discover
Your Library
Search